Friday, November 19, 1999

Teman2 S1 Elektro UGM 1994

Mengngat temen2 seperjuangan
S1 Teknik Elektro angkatan tahun 1994
(mestinya ada 136 nama, tapi banyak yg lupa)
alhamdulillah diberikan list Kang Prapto yang lebih komplit dan detail


Abdullah Trimulyawan (Lintas Artha)
Ahmad Musthofa
Agung Lampung
Agung Priyambodo (XL-jkt)
Agus Kanihatu (Singapore)
Amir Murtono (Indonesia Power)
Angela (Schlumberger)
Arief Effendy (Ericsson-jkt)
Aris Triyanto
Arko
Bambang Dwi Sanyoto
Budi Wayan (Merpati)
Brilianto
Chandra (ketoke Telkom Makasar)
Cin Liong
Erick Estrada (Tripatra)
Erwin (Schlumberger)
Erwin Dodu (Dosen UNHALU)
Fuseng Manre (Telkom Papua, kayane wis manajer)
Harry Prabowo (Dosen Elektro UGM, S3 Jepang)
Indrawan
Iswandi (Dosen D3 TE UGM, S3 Tokyo Institute of Tech)
Jasree Bin Guntis
Jemly FHK (HP Singapore)
Joko Nugroho (Caltex-> Chevron Riau)
Kristianto Andi (McDermott Batam)
Kusnadi (dosen UAJY, S2 Melbourne)
Marsetyono (Indosat)
Marsono
Muhammad Ali (dosen Elektro UNY)
Murtiadi (Indonesia Power)
Nur Ubaya Brata (Plant Manager Charoen Phockpan)
Petrus (dosen USD, S2 Thailand)
Pius Agung
Prapto Nugroho (Dosen D3 Elektro UGM, S3 Jepang)
Rahmat Ali Hakim (Schlumberger, BP)
Rois Mubarok (Niaga, Garuda)
Ruli Turangga (Indosat)
Sigit (Dosen D3 TE UGM, Cork Institute of Tech, Ireland)
Sholeh (McDermott Batam)
Suharyanto (S2 S3 Jepang, dosen TE UGM)
Susan
Tulis Jojok Suryono (BATAN-jkt)
Tumirah (Pemda Batam)
Wahyu (TransTV)
Wahyu Amperawati
Warndo (Schlumberger --> Chevron)
Wisnu (dosen USD, S2 ITB)
Yovi Pandan K (PT Newmont NTB)
Yudi (Dosen UAJY)
Yulianta Ramelan (BI-jkt)
Yusuf (Chevron)

Thursday, November 18, 1999

Wisuda Sarjana UGM

Alhamdulillah, setelah sekian lama menunggu dan berkutat dengan ilmu, waktu wisudaku akhirnya datang juga.

Monday, October 11, 1999

Seleksi UMY tertidur, ...z.z.z.z..

Saat UAD belum ada kabar terakhir diterima atau tidak, ada panggilan seleksi dosen UMY. Tak ada salahnya kesempatan ini dicoba untuk cadangan seandainya di UAD gagal takditerima.

Malangnya, saat itu saya lagi mengkoordinir Pesantren Kilat di Jalan Monjali km belasan (jauh di atas Jogja). Karena sibuk, saat itu terdapat editing Buku Kenangan yang harus segera jadi, maka dari pagi hingga pagi berikutnya saya blaz tidak tidur sedikitpun, praktis badan capek, pegal, dan ngantuk takterhingga.

Pagi jam 8 selesai sudah semuanya, saya bersiap-siap dan meluncur ke kampus UMY di ringroad selatan. Saat itu ujian pertama adalah ujian teori tentang Elektro.

Sambil menahan kantuk ditambah soalnya susah, kaged saat dengar ”klotak...tek tek tek”. Terdengar suara pulpen jatuh ke lantai keramik......Bangunlah diriku.....oh ternyata saya tertidur tho hihi malu aku....walah-walah. [Tak salah jika akhirnya UMY takmemasukkan diriku untuk test tahap selanjutnya, takpa saya mesti ikhlash hehe]

Tuesday, September 7, 1999

Mengikuti Seleksi Calon Dosen UAD

Taklama setelah gambling asal kirim lamaran, saya dipanggil untuk seleksi di UAD. Nah, ini peluang saya jadi dosen telah tiba, saatnya dicoba mengadu nasib.

Waduh, kok ternyata banyak banget saingannya. Saya heran, mereka daftarnya lewat mana. Tahunya informasi ada lowongan darimana. Apa juga gambling asal kirim seperti saya.... biarin lah, sekarang saatnya berkompetisi, siapa yang terbaik dalam pandangan UAD atau bernasib baik, dialah yang ketrima.

Saat itu peserta test dari banyak jurusan. Kalo gaksalah Elektro ada belasan pendaftar. Sistem seleksi diterapkan sistem gugur, bagi yang tidak lolos tahap 1 tidak akan diikutkan lagi tahap selanjutnya.

Test pertama test tertulis, presentasi, wawancara akademik, wawancara keagamaan dan baca al Qur an, dan terakhir komitmen dengan rektorat/yayasan. Alhamdulillah lancar dan tidak gugur hingga tahap terakhir. Semua seleksi telah berakhir sebelum wisuda, harapannya setelah wisuda sudah ada kabar pengumuman ketrima atau diterima hehehe.

[taklama setelah wisuda 18 November 1999 alhamdulillah ada surat yang menyatakan saya diterima dan mulai bekerja sebagai dosen UAD 1 Februari 2000, alhamdulillah....kini saya sudah punya jalan hidup, bukan pengangguran lagi].

Yang special, ini adalah test pertama saya melamar kerja dan alhamdulillah pertama juga diterima kerja. Elektro nerima 2 dosen baru; Wahyu Sapto Aji (alumnus TE UGM 92) dan saya (alumnus TE UGM 94).

Sunday, September 5, 1999

Ada/tiada lowongan, asal kirim aja lamaran

Keinginan untuk segera ada kepastian dalam meniti karir dan melanjutkan perjuangan dalam hidup, menuntun saya coba lirak-lirik alamat kampus islam yang ada di Jogja.

Terbersit keinginan, kalo tidak keterima di PTN, PTS tak masalah yang penting PTS islam sehingga bisa mengabdikan diri secara akademis, tapi dari sisi religius juga dapat suasana yang kondusif untuk menjadi muslim yang baik.

Tercatat dalam target saya ada tiga PTS islam yang besar di Jogja, yaitu UII (Universitas Islam Indonesia), UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), dan UAD (Universitas Ahmad Dahlan, sebelum 1994 bernama IKIP Muhammadiyah).

Sambil cari informasi dan alamat, teringat untuk alamat UAD saya dapatkan di reklame besar di perigaan jalan Kolombo dan Gejayan. Berdasar alamat tsb, saya kirimkan lamaran ke ketiga kampus tersebut.

Respon tercepat saya dapatkan dari UAD, bahwa akan diadakan seleksi. Alhamdulillah, tidak sia-sia asal kirim lamaran walaupun tak tahu ada lowongan atau tidak. Yang penting nglamar ada kemungkinan diterima, kalo tidak nglamar nggak mungkin ketrima hehe.

Lapor dah lulus, ”tapi maaf, saat ini gak ada posisi”

Setelah dinyatakan lulus, dengan berbekal Surat Keterangan Lulus (SKL) saya segera mempersiapkan semua berkas-berkas yang mendukung untuk resmi melamar sebagai dosen Riau, tepatnya melapor bahwa saya telah selesai S1, telah siap untuk diberdayakan mengajar sebagai dosen atau siap disekolahkan dulu. Terbayang dan bersiap-siap sudah akan pindahan ke Riau utk mengajar atau pindahan ke Inggris utk sekolah.

Tapi yang membuat kalangkabut adalah kok jawaban yang saya terima aneh: ”maaf, saat ini gak ada nerima posisi dosen”. Lho-lho gimana nih, dulu buka pendaftaran calon dosen, dikasih beasiswa, setelah lulus gakmau nerima, siapa yang salah nih... Sedih banget mendengar kabar ini, rencana yang telah terbayang jadi berantakan nich.

Mulailah ketidakpastian itu muncul, kemana akan melangkah. Akhirnya, bersama teman2 menjadi jobseeker, cari-cari pengumuman lowongan kerja di surat kabar maupun di kampus (Jurusan, Fakultas, Universitas). Semua lowongan kerja yang sekiranya kualifikasi lulusan S1 Teknik Elektro boleh daftar, saya daftar aja. Test sana-sini entah nanti jalan hidup mana untuk diriku biar Allah yang menentukan....
Ya Allah, semua rencana awal telah bubar, tunjukkan rencana-Mu yang terbaik untuk diriku ya Allah....

Friday, September 3, 1999

Daftar Dosen Elektro UGM, gak boleh....

Ada info dari teman-teman tapi taktahu pasti kebenarannya karena tidak ada pengumuman resmi, bahwa Elektro UGM membuka lowongan dosen baru.

Rasanya lumayan tertarik, cuma rasanya kok malu ntar kalo sebelumnya jadi mahasiswa kok jadi kolega bapak-ibu dosen saya, apa tidak kikuk nantinya ya. Tapi okelah, belum daftar aja kok mikir sampai situ. Kalo Allah menghendaki saya ketrima, ya biarlah nanti berproses dengan waktu, tak usah dipikir terlalu jauh.

Saya siapkan semua persyaratan yang sekiranya mendukung; Surat lamaran, SKL, Transkrip nilai, CV, dll. Saya serahkan semua dokumen tersebut ke TU jurusan, eh ditolak: ”mana Ijazah, gak diterima kalo belum punya ijazah, gakbisa kalo hanya SKL”.

Waduh, SKL yang nerbitkan Jurusan sini, kok tidak diakui, wah berarti ya gakbisa dech. Pening dech jadinya. Jika harus punya ijazah, mesti nunggu wisuda Nopember, padahal lowongan kayaknya September/Oktober dah tutup. Menyesali diri, kurang dikit saya bisa wisuda Agustus, coba kalo udah wisuda kemarin.....

Yah, karena telanjur sudah berniat daftar dosen TE UGM dan sudah siap berkasnya, ya udah, daripada mubadzir, berkas tersebut daya masukkan amplop dan saya kirim via pos hehehe. Nekadz juga saya, diantar langsung gakditerima, kalo diantar pak pos paling diterima berkasnya, urusan diproses atau tidak, itu haknya mereka hehe....

[akhirnya, takpernah sekalipun saya nerima balasan dan tindak lanjut dari surat ini] . Ya udah, memang bukan rejeki saya. Allah punya banyak rencana lainyang baik untuk diriku, InsyaAllah.

Wednesday, September 1, 1999

Kembali tinggal BM

Setelah diriku lulus sekolah UGM, saat itu pula Baihaqi dapat kerja jadi sarjana pendamping di Kupang NTT melalui program Depnakertrans.

Daripada kost seorang diri, saya putuskan kembali ke habitat lama, yaitu bersama beberapa teman yang belum lulus menjadi santri senior di Budi Mulia.

Saatnya klontang-klantung gak punya kerja dan gak punya status, gak enak banget heheehe...

Tuesday, August 31, 1999

30 Ags 1999; Yudisium, Resmi Sunardi, S.T.

Pagi hari ini, 30 Agustus 1999, kami (dari semua angkatan) yang sudah dinyatakan selesai semua urusan administrasi (SPP, transkrip nilai) dan urusan akademik (MK, Praktikum, KP, KKN, TA, dll) dikumpulkan dalam satu ruang.

Kami dinyatakan sudah lulus beneran dan berhak menyandang gelar Sarjana Teknik (S.T.) beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Untuk sementara kami diberikan SKL (Surat Keterangan Lulus) yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan atau melamar anak mertua hehehe.

Untuk selanjutnya kami hanya tinggal menunggu wisuda 18 November 1999 (mestinya 19 November, tapi diajukan karena hari Jumat). Ijazah resmi akan diberikan saat wisuda. Duh senengnya dah tinggal nunggu wisuda....

Alhamdulillah satu langkah telah selesai, pekerjaan selanjutnya sudah menunggu.
(faidza faraghta fanshab, wa ilaa rabbika farghaab)

Friday, August 13, 1999

13 Ags 1999 Pendadaran/ujian skripsi

Hari ini merupakan salah satu hari yang menentukan bagi diriku utk lulus tidaknya dari Teknik Elektro UGM.

Ujian pendadaran jam 09.00 - 11.00

dag dig dug derr hati rasanya berdebar sangat kencang dan seolah pengin pendadaran sebentar aja, segera selesai dan lulus....

Awalnya, pembimbing 1 (Pak Adhi Susanto) lama tak datang, pembimbing 2 (pak Budi Setiyanto) dah datang, lalu para penguji yang sudah siap bertanya ini itu kayak serasa dah ujian beneran... sekira 1 jam.

Begitu Pak Adhi datang, saya kira tinggal dilanjutkan atau dibuat kesimpulan trus ditutup, eh ternyata oleh para penguji minta untuk dibuka dulu, whe lha, trus tadi itu apa namanya, ternyata belum mulai toh... padahal keringat dingin dah bercucuran ternyata belum ada apa-apanya weleh2..

Alhamdulillah, presentasi lancar, sesi tanya jawab lancar (baca: semaksimal yang saya mampu), dewan penguji akhirnya meluluskan saya, Alhamdulillah akhirnya selesai juga sekolahku disini.

Alhamdulillah, bisa lulus 5 tahun akhirnya (program S1 Teknik Elektro UGM 150 SKS utk 8 semester), gakperlu ada semester 11.

Friday, July 16, 1999

TA di CPI cukup 2 bulan selesai

Alhamdulillah, cukup 2 bulan akhirnya perjuangan saya mengerjakan Tugas Akhir (TA/skripsi) di PT CPI Duri, Riau resmi berakhir hari ini (16 Juli 1999).

Setelah 2 minggu menunggu koreksi sambil ditinggal jalan-jalan ke Sumut dan Sumbar, akhirnya skripsi saya telah dikoreksi dengan baik oleh Mbak Ina (Ir. Made Ayu Arina Satiani, IT Engineer), dah gitu dalam sertifikat tertulis semua nilai A untuk semua kategori penilaian (inisiatif, kerjasama, disiplin, pengetahuan dasar)... alhamdulillah, makasih sangat mbak.

Untuk sementara saya balik ke Jogja sendirian, karena temen berangkat seperjuangan (kang Makmur) masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan terkait penelitianya.

Monday, July 12, 1999

Naik pesawat ke-2, gratis lagi, lagi-lagi gratis...

Alhamdulillah rejekiku datang lagi, bisa naik pesawat lagi.

Kini rute perjalanan dari Jakarta-Pekanbaru, mau ngerjakan skripsi 2 bulan di PT Caltex Pacific Indonesia (PTCPI), perusahaan minyak terbesar di Indonesia.

Niat lain selain skripsi adalah jalan2 ke kota/propinsi terdekat, yaitu Padang (Sumatera Barat) dan Medan (Sumatera Utara).

Jauh lebih penting, saya ingin silaturahmi ke rumah kakak Suparno yang sejak 1986 tinggal di Kabupaten Kampar, tapi dekat dengan kota Pekanbaru (gak ada satu jam naik kendaraan).

Syukur ahamdulillah atas luasnya nikmat-Mu ya Allah

Friday, July 9, 1999

Saatnya jalan2 Ke Padang

Seminggu jalan2 di Sumatera Utara, baliklah kami ke Caltex Duri Riau. Menhadap Mbak Ina, kata beliau belum sempat ngoreksi skripsi saya...wah gimana ya. Tapi langsung otak berputar, ke Sumatera sudah, saatnya ke Sumatera Barat...ckckckck cekatan deh kalo urusan jalan2.

Yah, akhirnya saya ke Pekanbaru dan mencari travel ke Padang. Alhamdulillah sudah ada kontak Sudirman (mhs IKIP Padang) yang sebelumnya telah menyelesaikan KP di Caltex Duri dah dah balik lagi ke Padang.

Malam jam 9 berangkat, pagi jam 5 nyampai di kost-nya Sudirman, daerah Air Tawar Padang. Teringat saya kehilangan jaket Masrukin, maafkan ya Kin.

Di Padang, alhamdulillah ketemu banyak komunitas alumni KP/Skripsi Caltex, juga temen2 kost mereka sehingga tambah rame. Tercatat juga ada Kak Susi (Mhs Teknik Industri Univ Bung Hatta) dan Adek (SMA, mau kuliah di Jogja, kelak jadi mhs Psikologi UAD) yang juga bergabung.

Kita jalan2 ke Pantai Air Manis, ada kapal pecah yang sudah membatu beserta Malin Kundang yang sedang bersujud (Legenda Malin Kundang sangat termasyur), melihat pantai Teluk Bayur, makan di tepi pantai bersama, asyiknya rame-rame...

Di hari lain, kita bersama-sama naik bus jalan2 ke Bukit Tinggi, ada lorong Jepang, jam Gadang, Kebun Binatang, dll.

Alahmdulillah tambah banyak teman dan akrab jalan2 seminggu di Padang dan sekitarnya.

Friday, July 2, 1999

Pencarian; Ada telponnya, tapi taktahu nomornya

Pencarian Keluarga Makmur ada cerita yang sangat menarik.

Sejak masih di Duri Riau, yang kami tangkap dari Makmur adalah dia sudah tahu nomor telepon Pakliknya. Dia bilang ada nomor telpon pakliknya, tinggal di daerah Danau Toba, kalo gitu okelah ntar sampai di Medan kita telpon.

Nah perjalanan naik bus dari Pematang Siantar (rummah Sehat) ke Danau Toba kita nikmati dengan asyiknya, alhamdulillah akhirnya bisa melihat danau Toba dan bermain2 di pinggiran danau. Akhirnya tibalah saatnya kita mencari tempat berteduh utk bermalam, kalo utk hotel jelas gakada uang cukup.

Saatnya kami menagih Makmur untuk call pakliknya, kami lalu menuju wartel. Tapi diluar dugaan kami, apa jawaban Makmur; saya gak ada nomor telponnya....walah piye, "katanya ada nomor telponnya paklik", jawabnya dengan seolah tanpa dosa; "saya cuma bilang, paklik saya ada nomor telpon rumahnya, tapi saya gaktahu nomornya berapa"....weleh-weleh-weleh......

BIngung deh semuanya, wah kita salah menafsirkan ada nomor telpon.....
Akhirnya di kegalauan hati kita bertiga, ada teringat bahwa Pakliknya kerja di Hotel di daerah Danau Toba. Namanya Hotel Natour Garuda.

Oke, kita punya ide ke wartel, kita cari nomor telpon Hotel. Ternyata, takada hotel Natour Garuda di Danau Toba. alamak.

Tapi yang agak melegakan, ada hotel Natour, kita tahu nomornya dari Indeks Yellow Pages, nah siapa tahu hotel ini maksudnya. Kita call, jawabnya; "tidak ada nama spt itu, dulu memang ada tapi dah lama keluar, takda info lagi". wah.... belum berhasil.

Kita putar otak lagi, mungkin bukan Hotel Natour, tapi mungkin Hotel Garuda. Di Danau Toba takada Hotel Garuda, adanya Hotel Garuda di Medan, tapi okelah kita coba call, jawabnya; "tidak ada nama karyawan yang bapak cari".

Waduh kalang kabut rek kita, mana kalau mau pulang ke Pematang Siantar sudah kesorean lagi, mau nginap nggak cukup uang...........

Pertolongan Allah datang, disaat kami bertiga terlihat seperti orang kebingungan (emang bener), petugas wartel coba bertanya; "nyari alamat siapa?", Makmur bilang paklik (nama lupa saya), kemudian ditambahkan info tentang kerja di Hotel Natour Garuda Danau Toba.

Alhamdulillah, petunjuk itu cukup untuk mengingatkan petugas wartel pada nama seseorang. "Apa dia punya anak namanya (lupa saya)", makmur (gaktahu beneran atau cuma mengiyakan), "Oh ya, anaknya itu temen sekolah saya dulu, rumahnya di atas sana"....

Alhamdulillah. Ternyata petunjuk itu telah datang dan benar, kita ketemu keluarga Pakliknya Makmur (gaktahu dah berapa tahun atau puluh tahun mereka terpisah).

Alhamdulillah akhirnya happy ending........

Monday, June 28, 1999

Jalan2 ke Sumatera Utara (Danau Toba dll)

Alahmdulillah, laporan skripsi selama 1.5 bulan telah selesai saya buat dan saya print. Dah saya serahkan Mbak Ina sebagai pembimbing lapangan. Sambil menunggu revisi, saatnya dolan jauh dimulai.... Yuk Pergi Medan

Saat itu ada temen yang lagi KP juga di Caltex duri dan merencanakan pulang kampung ke Sumatera Utara tepatnya di Pematang Siantar, yaitu Sehat dan Marwan. Akhirnya saya ajak Makmur untuk turut serta jalan2 bersama mereka.

Perjalanan bus Duri-Pematang Siantar semalam penuh. Kami tidur menumpang di rumah Sehat. Salah satu motif Makmur adalah silaturahmi ke rumah paklik dan saudara2nya di Medan katanya banyak, cuma taktahu pasti tempatnya. Kalo saya motifnya full jalan2 saja.

Muter2 kota Medan (Masjid besar, Istana Maimun, dll), Kota Pematang Siantar, dan taklupa Danau Toba (danau terbesar di Indonesia) beserta nyebrang ke Pulau Samosir di tengah2 danau Toba.

Selama seminggu di Medan, pencarian keluarganya Makmur alhamdulillah ketemu (ada cerita menarik, liat posting setelah ini).

Wednesday, May 12, 1999

Skripsi dan jalan ke Riau-Medan-Padang

12 Mei 1999
Mulai Skripsi di PT Caltex Riau

Ada skripsi yang sudah saya buat dan selesai di akhir 1998, namun melihat IPK yang belm ada 3 rasanya takberani saya lulus semester 9.

Setelah berpikir masak-masak, akhirnya saya bulatkan niat untuk mengulang beberapa mata kuliah dengan harapan bisa menaikkan IPK, 3.01 takpa asal tak kurang dari 3.
Namun perkuliahan yang hanya mengulang, rasanya bosan juga.

Bersama teman PPBM yang juga kakak kelas (Makmur Hidayat) kami membuat surat pemohonan beserta proposal untuk jalan-jalan ke Riau dengan judul ; ”Penyusunan Skripsi Melalui Studi Kasus” di PT Caltex Pacific Indonesia (PTCPI).

Alhamdulillah, rejeki tersebut datang. Saya dan Makmur bisa bergabung ke sana. Tiket pesawat dibayarin, tempat tinggal disediakan, dan diberi uang saku.

Ke Jakarta naik kereta, nginap di rumah Ami di Pulomas Jaktim (adik kelas TE).
Orangtuanya baikan banget, diberikan tempat tinggal seolah2 kami tamu beneran. Kami jadi nggak enak benernya, diantar jalan2, diantar ke airport Halim Perdana Kusuma. Soalnya kami bukan temen dekat, hanya kenal dikit aja, semoga Allah balas berlipat, jazakallahu khairan katsiiraa.

Misi memperbaiki nilai agak terbengkalai karena selama 2 bulan (itu batas minimal yang dipersyaratkan). Saya mendatangi dosen satu per satu minta ujian duluan atau tugas pengganti ujian, ada yang membolehkan ada yang tidak.

Kami ditempatkan di distrik Duri, jauh sekira 4 jam perjalanan darat dari Pekanbaru
Berkat Skripsi di CPI pula, saya bisa berkali-kali mengunjungi rumah Mas Parno (kakak ke-1) dan Medan, juga Padang walah-walah jalan2 terus.

Wednesday, March 3, 1999

Bersama Baihaqi kost di Karanggayam

Setelah program di Budi Mulia selesai, saatnya adik-adik santri angkatan VII menempati asrama, kami mesti kembali cari kost karena belum selesai kuliah di kampus.

Saya dan Baihaqi memutuskan kost bareng sekamar di daerah Karanggayam. Anak kost cuma kita berdua saja, alhamdulillah ibu bapak kost sangat baikan, masjid dekat, dan walau gak bagus amat tapi rumahnya adhem (murah jelas, emang kantong terbatas kok).

Sunday, January 31, 1999

wisuda santri Padepokan Budi Mulia




Inilah sebagian dokumentasi wisuda santri pesantren (=istilah kerennya Padepokan, kayak pencak silat aja) Budi Mulia angkatan VI.

Begitu cerianya tapi demikian pula terharu akan berpisah dengan temen2 seperjuangan dalam 3 tahun terakhir.

Temen2 PPBM angk 6 (1996-1999)

Mengingat temen PPBM angkatan 6 (total awal ada 50)

Agus Himmawan Utomo (Fisafat UGM 93, dosen Filsafat UGM)
Ali Mahrus AlKafi (Pendidikan Luar Sekolah IKIP 94)
Aliyuddin (Syariah IAIN 94)
Sunardi (Elektro UGM 94, dosen Elektro UAD)
Akmal Rahmadi (Kedokteran UGM 94)
Anung Noto Nugroho (Kedokteran UGM 93, spesialis Bedah)
Asep Dadang (Perikanan UGM 93)
Atrios Martha (Fisika UGM 93, PT Badak)
Aunurrochim (Sasta Arab UGM 94, Boss toko Bata Kudus)
Baihaqi (Peternakan UGM 93, pendamping peternak Magelang)
Didin Sholahudin (Ekonomi UII 93, Kepala Sekolah)
Giyanto (Tek. Pertanian UGM 93, dosen LPP Medan)
Harimuddin (Hukum UGM 93, staf setneg)
Heri Sudarsono (Ekonomi UII 93, dosen Ekonomi UII)
Idi Pramono (Peternakan UGM 94)
Imam Budiono (Ekonomi UII 93, PNS Banten)
Irwan (Industri UII 94, dosen Industri UPN)
Khairul Anshori (KU UGM 94)
M. Noor (Industri UII 93)
Mahroji (Pend. Matematika IKIP 94, Guru SMA Tangerang)
Makmur Hidayat (Elektro UGM 93, Perkebunan PTPN5 PknBaru)
Masrukin (Tek. Pertanian UGM 93, Perkebunan PTPN5 PknBaru)
Mulki Sholahuddin (Tarbiyah IAIN)
Muskinul Fuad (Dakwah IAIN 93, dosen STAIN PwKerto)
Ngusman (Perikanan UGM 93)
Nur Arif Budiyono (Elektro IKIP 93, SGM Jogja)
Toto Sukisno (Elektro IKIP/UNY 93, dosen TE UNY)
Pujo Sumantoro (Kehutanan UGM 94, Perhutani Cepu)
Ryzka Maryanta Rahmawan (Ekonomi UGM 94, pengusaha)
Sholihuddin Arif (Sastra Arab UGM 94, pengusaha)
Sudarmaji (Fisika UGM 93, dosen Geofisika UGM)
Syarif Achmad (Komputer UGM 92, Qatar)
Ustadzi Hamzah (Ushuluddin IAIN/UIN 94, dosen Ushuluddin UIN)

Thursday, January 28, 1999

PPBM putra piknik ke Bandung

selepas Idul Fitri
Santri Putra Piknik ke Bandung

Kami para santri putra PPBM berkeinginan untuk mengadakan semacam perpisahan dengan perekat wisata bersama ke Bandung.

Kami menyewa dua kendaraan kijang agar muatnya banyak, sekira 18an orang yang bisa ikut. Saking banyaknya muatan, berangkatnya sampai 2x mengalami ban bocor.
Karena masih mahasiswa yang tidak kaya, lagian biar tambah akrab dan rasa kekeluargaan terbina erat, dan yang pasti berbiaya murah, kami menekan pos pengeluaran disana-sini. Cara-cara yang kami lakukan diantaranya adalah;

1. Sebelum berangkat pastikan sudah makan dulu. Makan malam mampir Cilacap, rumah salah satu peserta, yaitu Muskinul Fuad.
2. Pulang dari Bandung, mampir makan siang di Tasikmalaya, rumah orangtua salah satu peserta juga.
3. Selama di Bandung, banyak muter2 aja, kalo dah malam baru tidur di masjid yang dikelola oleh saudara salah satu peserta
Hebat khan......betul2 mahasiswa dan santri yang cerdik hehe

Selama di Bandung, kita mengunjungi beberapa tempat;
1. PP Muthahhari pimpinan KH Jalaluddin Rahmat
2. PP Daarut Tauhid pimpinan KH Abdullah Gymnastiar
3. Salman ITB
4. Gunung Tangkuban Perahu
5. Pemandian Ciater (karena mahal, gakjadi mandi hehe)

Sunday, January 17, 1999

PIR ke-16, pengabdian resmi terakhir

Pengajian I'tikaf Ramadhan (PIR) ke-16
Tanggal 7-17 Januari 1999 bertepatan dengan 19-29 Ramadhan 1419 H.
Pengabdian resmi terakhir santri PPBM angkatan 6.

Kegiatan PIR kali ini yang dikomandani oleh Ustadzi Hamzah merupakan pengabdian resmi kami yang terakhir. Walau demikian, secara personal dan insidental, hati-hati kami tentu akan senantiasa terjalin dengan PPBM, dengan kakak-adik santri, bapak yayasan, dll.

Setelah ini, kami akan diwisuda dan mungkin akan berpencar berdakwah, melanjutkan menuntut ilmu yang belum selesai atau mengambil jenjang yang lebih tinggi, bekerja mencari rejeki, dll tujuan dan jalan hidup masing-masing.

Alhamdulillah semua berjalan lancar dan takda masalah berarti.