Thursday, December 5, 1991

Ngerjain guru Fisika, ditinggal pulang sekelas

Pengalaman unik dan menarik sewaktu kelas 2 SMA.

Agak lupa awalnya, tiba-tiba saja ada ide nyleneh dari temen2. Karena pelajaran pertama kosong, maka pelajaran kedua kita ajukan.

Pelajaran terakhir seharusnya Guru Fisika Pak Suripno (wali kelas saya sewaktu di kelas 1 maupun sekarang di kelas 2).

Kita sekelas membuat kompromi jahat; "yuk pulang semua yuk, biar pelajaran pak Suripno kosong saja"..

Teganya temen-temen.... tapi asyik juga sekali-kali mbolos heheeh

Salutnya, pak Suripno orangnya sabar banget dan perhatian, nggak marah, esoknya cuma senyam-senyum; "kemarin pada kemana ya, saya masuk kelas kok takada siswa".....

Monday, July 1, 1991

masuk Kelas II Fisika 2

Pada akhir semester II, diadakan seleksi penjurusan untuk kenaikan ke kelas II. Seleksi dilakukan secara menyeluruh terhadap semua kelas untuk menentukan siapa-siapa yang berminat dan berhak masuk jurusan Fisika (A1), Jurusan Biologi (A2), dan Jurusan Sosial (A3).

Sedari awal saya sudah digadang Mas Sar untuk masuk Fisika. Logika sederhana yang dibangun waktu itu adalah biasanya Fisika itu pilihan anak2 pinter, sehingga ketika kita bisa survive berkompetisi disitu, insyaAllah kelak untuk berkompetisi di UMPTN lebih mudah. Apalagi waktu itu, hanya anak Fisika dan Biologi saja yang boleh mengambil kuliah jurusan apapun, sedangkan jurusan sosial hanya bisa kuliah di jurusan sosial saja. Mas Sar sebelumnya masuk Biologi karena kalau masuk Fisika takut kepala kumat yang habis kecelekaan waktu kelas 1 sehingga harus istirahat setahun dan tinggal kelas.

Alhamdulillah, saat penerimaan rapot, berdasarkan penilaian, dari I D yang masuk ke Fisika cuma 2 orang, saya dan Edi Wiharsono (kelak Edi jadi temen 1 kost sewaktu kelas III). Dan kami berdua sama-sama ditempatkan di II Fisika 2 (kelas agak pinter) dari 3 kelas Fisika yang ada (Fisika 1, 2, 3). Saat itu, Biologi juga 3 kelas, sedang Sosial 2 kelas. Komposisi ini bisa berbah setiap tahun tergantung minat dan kemampuan siswa. Juara 1 di kelas kami malah minta di kelas sosial karena memang minatnya disitu.

Inget anak2 SMA 1 yang masuk kategori kaya, salah satu yang saya amati adalah banyak diantara mereka yang sore hari selepas sekolah mengikuti kursus. Kalo kursus bahasa inggris banyak banget yg ikut, saya mau ikut gakpunya uang. Padahal bahasa inggris adalah momok saya sejak SMP. Ada juga banyak diantaranya yang pada ikut les, sesuai mata pelajaran di sekolah.

Suatu ketika alhamdulillah saya ditawari temen2 untuk ikut bergabung les mata pelajaran kimia, setelah konsultasi sama orang tua diperbolehkan. Karena kimia termasuk pelajaran yang susah tapi masih bisa dipahami daripada bahasa ingris. Kami sekira 10 orang les di rumahnya Bpk. Supomo yang taklain adalah guru pelajaran kimia di kelas I D, ya dengan begitu nilai kami nggak jelek2 amatlah hehe. Les matematika, fisika, biologi, dll untuk sementara saya mesti menyingkir mengingat kantong tak setebal temen-temen lain, lagian masih bisa diatasi hehe.