Friday, December 12, 2003

Pertama opname (mdh2an takpernah lagi)

Taktahu karena apa, suatu malam seluruh badan terasa sangat panas. Saat di kost Janti, pagi hari saya minta diantar Pak Maryudi untuk periksa di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dokter mengatakan, saya ada gejala demam berdarah, tapi masih perlu pemeriksaan lebih lanjut dan mengharuskan saya opname, waduh...

Seumur2 saya belum opname, saya nggak mau opname, bahkan minum obat pun terakhir kali seingat saya dah 6 tahun lalu, yaitu tahun 1998 saat demam tingi malam menjelang pulang dari kerja praktek di PT Badak Kaltim. Dokter menakut2i (mungkin bagi dia secara medis saya memang bener2 harus opname), kalo tidak mau opname harus menandatangani surat yang menyatakan tidak akan menuntut rumah sakit jika ada apa-apa kejadian yang lebih parah, waduh…..Okelah, akhirnya saya nyerah dan mau opname.

Malu rasanya diri ini tergolek lemah di bangsal rumah sakit, ditengok temen2, sakit apa,
kenapa, …… Alhamdulillah setelah sehari kondisi semakin baik, dan seolah tidak perlu lagi memperpanjang tidur di rumah sakit, tapi dokter tetap menyarankan tunggu beberapa hari lagi. Saya akhirnya mengundang adikku Suranto yang saat itu di Sragen untuk menemaniku di rumah sakit, tapi sudah saya pesan jangan bilang sama bapak-ibu kalo saya sakit.

Pada hari selanjutnya, saya tidak dapat kepastian dari rumah sakit dan dokter tentang sakit apa sebenarnya diri ini. Demam berdarah akhirnya tidak terbukti, tapi sakit apa belum tahu. Saya sudah merasa sembuh tapi belum boleh pulang, sementara saya sudah sangat suntuk banget. Akhirnya saya minta Suranto untuk menggantikan saya nunggu tempat tidur jadi pesakit, saya pengin keluar rumah sakit, naik bus mau ngantor di kampus.

Setibanya di kampus, ketemu sama temen2 seneng rasanya. Tapi, taklama kemudian ketahuan sama pak Dekan Muchlas, saya dimarahi dan langsung dipanggilkan sopir dan mobil untuk mengembalikan diriku ke rumah sakit biar betul2 sehat dulu baru beraktivitas di kampus.

Akhirnya saya boleh pulang dari rumah sakit, alhamd lega rasanya walau taktahu sebenarnya kemarin itu sakit apa dan apa sebabnya.

Tuesday, December 2, 2003

Kost pindah ke Janti

Karena kost lama di P Rusydi (perumahan dosen di belakang IAIN) akan dibongkar dan dibangun untuk perluasan gedung kampus, maka kembali diriku homeless.

Saya akhirnya pindah ke Janti, alhamdulillah yang punya rumah punya usaha cuci baju (laundry), maka muncullah jiwa pemalas saya, mungkin berawal inilah malas yang satu ini dapat penyaluran hehehe.... gakmau nyuci dan nyetrika