Sunday, October 10, 1993

kost 2; Karangmalang E22

Sebulan bersama Ibnu Mashar dan Warsito di Karangasem, status saya masih numpang. Benernya kamar cuma 4, tapi yang kost mana yang numpang mana saya sendiri juga gakbegitu jelas. Sedemikian akrabnya mereka sehingga seolah sudah menjadi sebuah keluarga. Banayakn sudah semester tua, ada yg dari Teknik, Kehutanan, dll.

Bagi saya, karena numpang harus segera mencari kost yang definitif. Saatnya kost yang saya idamkan datang. Saat itu berawal dari adanya bimbingan Pendampingan Agama Islam (PAI) yang diselenggarakan setiap Ahad oleh kakak-kakak kelas yang tergabung dalam Sie Kerohanian Islam (SKI) Fak Peternakan. Dalam 1 forum diskusi kecil, saat ta'aruf/perkenalan dengan teman2, termasuk tentang kost, akhirnya saya diajak oleh salah satu mereka untuk bergabung di tempat kost yang saya inginkan.

Teguh Widagdo, itulah temen saya itu berasal dari Pati, mengajak kost bareng di Karangmalang E22. Kita akhirnya menyewa 1 kamar dengan sewa Rp 250.000/tahun ditanggung berdua. Rumah bagian belakang ditempati oleh tuan rumah. Kost bentuknya ada rumah depan, ada 6 kamar kebanyakan diisi @ 2 orang dan kebanyak mhs IKIP Negeri (Karangmalang memang berdampingan dengan IKIP, juga di belakang Fpeternakan UGM). Teringat Ikhsan Gunungkidul (Math IKIP 92), Untung Klaten (Sastra Jawa 93), Muniroh Salatiga (laki2 lho, Kimia IKIP 94), juga ada Mufti Pemalang (Peternakan 93 juga).

Ada juga kost yang lebih banyak lagi posisi bangunannya di depan samping kiri (mungkin 10-an kamar). Salah satu yang paling akrab adalah Baihaqi dari Pekalongan (kelak hingga berpuluh2 tahun kami tetep akrab).

Ada juga kost putri, posisi bangunannya depan kanan, tapi alhamdulillah kami dijaga betul sama tuan rumah untuk tidak berhubungan dengan mereka, alias kita betul2 terjaga dari hal2 yang tidak diinginkan, bahkan kenal mereka pun tidak.

Alhamdulillah, dah dapt kost sesuai yang diinginkan. Walaupun kost 2 x 3meter berdua, berdinding tripleks, beralaskan tikar, kami bisa menikmatinya