Sunday, August 30, 1998

Kaltim udah, saatnya ke Kalsel. Pesawat udah, saatnya kapal

Selepas KP selesai, alhamdulillah kami diberikan uang saku karena telah bekerja selama 2 bulan (benernya bukan kerja, tapi ngangguin orang kerja heheh).

Selain itu, kami juga diberikan pilihan dibelikan tiket pesawat Balikpapan-Jogja atau bisa diminta cash saja. Saya dan Ahmad pilih pilihan kedua, minta cash. Ada alasannya, yaitu ingin berpetualang jalan darat naik bus Balikpapan (Kaltim)-Banjarmasin (Kalsel), naik kapal Banjarmasin-Surabaya, lalu naik bus Surabaya-Jogjakarta.

Kaltim udah, saatnya ke propinsi Kalsel. Naik pesawat sudah, saatnya naik kapal. Nggak mau kepenak, malah cari rekoso hehe tapi menyenangkan mau cari banyak pengalaman. Alhamdulillah pula, Ahmad juga nggak masalah dengan rencanaku.

Walaupun badan masih sakit, alhamdulillah selama perjalanan lancar. Pagi dari Bontang, malam naik bus Balikpapan-Banjarmasin, tapi sayang karena malam yang terlihat hanya gelapnya malam, gakbisa lihat pemandangan. Pagi selepas shubuh baru bisa lihat jalan dan kanan-kiri rumah di Martapura sebelum masuk kota Banjarmasin.

Alhamdulillah akhirnya berhasil juga diriku menginjakkan kaki di kota Banjarmasin. Senangnya hatiku.....

Saturday, August 29, 1998

Seharian main air laut, sakit menjelang pulang KP, terpaksa minum obat

Alhamdulillah, KP 2 bulan telah selesai kami jalani dengan baik (anggap aja baik2 saja). Saya dan Ahmad Musthofa (tim TE UGM) telah menyelesaikan semua urusan, dari menyusun laporan KP, presentasi di hadapan seluruh member team maintenance department, hingga jilid laporan. Saatnya pulang balik ke Jogja...

Sehari sebelum pulang dari KP, kami mengadakan acara dolan bersama. Kami temen2 KP jalan2 ke Pulau Beras Basah di tengah laut, difasilitasi oleh seorang staf, mas Farouk (alumni Metalurgi UI) sehingga perjalanan pakai speed boat gratis. Terimakasih sangat Mas Farouk.

Seharian main air, mandi di laut, main pasir...... malamnya langsung teler alias sakit keras, demam, panas tinggi, flu, batuk dll datang bareng2 tanpa ampun. Habislah kesehatanku. Atas desakan teman2, saya dipaksa ke klinik tapi saya tidak mau, akhirnya terakhir dipaksa minum obat. Padahal,seinget saya, saya gakpernah minum obat sejak sakit kaki menjelang lulus SMA tahun 1993 (dah 5 tahunan).

Yah, demi perjalanan dan dolan-dolan esok hari pulang ke Jogja lewat Balikpapan (Kaltim) dan Banjarmasin (Kalsel), saya mengikuti saran baik teman2.

Saturday, August 15, 1998

adik Suranto; Kegigihan dafrar kuliah

Perjuangan Gigih adik Suranto

Adik yang satu ini semangat/keinginan kuliahnya sangat-sangat luar biasa. Kami semua bersaudara sudah ditanamkan sedari awal, ortu hanya mampu dan mau mebiayai kuliah jika ketrima di PTN, tidak mau menyekolahkan di PTS karena mahal sementara anak banyak. Suranto salah satu yang mesti banting tulang untuk memenuhi persyaratan tsb.
Lulus SMA 96 dah ikut Bimbel dan mengikuti bimbingan dan arahan saya, tapi UMPTN gagal. Semua program D3 yang ada di UGM hampir semua juga didaftar (saat itu yang ada hanya D3 Teknik, D3 Ekonomi)

Tahun 97 ikut Bimbel lagi dan saya arahkan lagi, tapi UMPTN gagal lagi. D3 UGM yang ada juga banyak yang didaftarin tetapi tetep gak ada yang nyangkut.

Kesempatan terakhir, tahun 98 saya sudah pasrah ditambah sedang sibuk KKN Wonosobo dilanjutkan KP di Kaltim, saya serahkan semuanya ke dia untuk menentukan pilihannya.

Alhamdulillah, bulan 8 saat saya masih di Kaltim dapat telepon dari dia, alhamdulillah ketrima UMPTN di Administrasi Negara UNSOED Purwokerto...alhamdulillah, perjuanganmu taksia-sia, akhirnya membuahkan hasil, semoga sukses, amien.

Tahun ini, Sukamti juga masuk Akbid Aisyiyah Yogyakarta. Jadi 2 adik masuk kuliah bersamaan, bisa dibayangkan beratnya pontang-panting ortu cari biaya.