Tuesday, December 12, 2000

Salut; Prof Ahmadi Djajasugita

Salah satu professor yang mengajar kami adalah Prof Ahmadi Djajasugita, orangnya sudah sepuh tapi semangat mengajarnya luar biasa.

Semester 1 beliau mengajar Sistem Antrian sebagai kelanjutan dari Rekayasa Trafik (S1). Beliau mengajar betul2 2 jam kalo 2 SKS dan 1 jam betul kalo 1 SKS, masuk tepat waktu, bahkan keluar kelas melebihi jadwal yang seharusnya,....ckckckc hebat bener...

Teringat satu lagi yang membuat saya kaged sekaligus salut dengan dedikasi beliau. Di akhir pertemuan kuliah terakhir, yang kami kira adalah bener2 kuliah terakhir sebelum UAS (Ujian Akhir Semester), beliau menyampaikan bahwa : "kapan kita adakan kuliah pengganti, seingat saya ada 1 pertemuan yang dulu pernah kosong".....wah-wah kita yg mhs aja dah lupa kalo pernah kosong, eh beliau masih inget dan mau menggantinya di akhir semester. Cocok jadi profesor teladan kami. (kelak beliau jadi Pembimbing Thesis S2 saya).

Tuesday, October 10, 2000

Bolos kuliah Pak Suhartono, ilmu dah gaknyambung

Teringat ketua program Magister SIT; Dr. Suhartono Tjondronegoro.

Beliau orangnya sangat ideal sebagai dosen, pinter dan menguasai aplikasi dan banyak pengalaman. Kuliahnya sangat berat tapi mampu disampaikan dengan bahasa yang nyambung, istilah-istilah atau fenomena dalam teori mampu beliau jelaskan secara detail filosofinya, istilahnya kita dituntut selalu paham; "kalo begini, arti fisisnya apa".

Saking menikmatinya kuliah dengan beliau, saking susahnya juga menangkap materi, maka kita perlu berulang dan semangat belajarnya. Beliau sangat hafal siapa-siapa mahasiswanya, siapa-siapa yang kemarin mbolos, siapa-siapa yang hari ini tidak hadir. Kalo mbolos, beliau kadang menanyakan; "kemana kemarin kelihatannya tidak ada", jadi malu dekh kita.

Yang lebih penting lagi adalah, ketika kita mbolos sekali, serasa pertemuan selanjutnya jadi ndomblong, tidak paham karena ada sesuatu informasi yang terputus...wah, jadinya mikir2 kalo kalo mau mbolos, sekali mbolos nggak paham bahasan berikutnya.

Beliau Semester 1 mengajar MK Pengolahan Sinyal Digital (PSD) dan kelak PSD lanjut, MK yang sangat sulit bagi kami. Seminggu masuk 2 kali (2+1), karena ini kuliah S1 maka dalam KRS kami hanya diakui 2 SKS tapi tetep masuk kuliah 2 kali pertemuan seperti anak S1.

Sunday, September 17, 2000

Pengalaman pahit dikerjain teman

Naik Kereta; Dikerjaan Pak Udin dan Rusydi

Waktu itu kami kuliah awal-2 di ITB. Suatu ketika mau balik ke Bandung dari Jogja sudah ketinggalan kereta ekonomi di sts Lempuyangan. Pilihan satu2nya tinggal kereta bisnis, itupun pada stasiun yang berbeda, yaitu sts Tugu.

Kejar2an dengan waktu, kami bergegas menuju stasiun Tugu. Tapi kami belum beruntung, tiket dah habis terjual..ckckckck gimana nih, besok ada kuliah pagi....

Ada ide dari pak Udin, pokoknya asal naik kereta aja, ”lha, tiketnya gimana???” aku bingung, ”udah, naik aja” jawab pak udin mantap. Waduh, bingung nih gimana masak gakpunya tiket kok naik. Setahu saya jika naik kereta didapati tidak membawa tiket, disuruh bayar tiket 2x lipat, alamak...

Saya gaktahu skenario apa yang sedang dimainkan temen2. Mereka berdua tidur terduduk diantara gerbong, karena hanya itulah tempat yang kosong, lainya penuh. Saya sendirian gak bisa tidur,....

Plok...plok...plok... suara sepatu sangat berwibawa. Datanglah sang kondektur menagih karcis saya, gimana nih, saya bangunkan kedua temen gak ada yang bangun... kalangkabut jadinya, saya dimarahin petugas, sementara kedua temen seolah mengoda dengan tidur pulas mereka... Kemarahan petugas berakhir ketika pak Udin bangun menjelaskan pada kondektur.

Itulah kemenangan mereka ngerjain saya, dibuatnya saya bahan tertawaan. Duh nasib....

Saturday, August 19, 2000

Kuliah S2 ITB..... pagi-sore full

Tanggal 19 Agustus 2000 mulai kuliah S2 ITB.

Dalam jadwal, kuliah full pagi-sore selama senin-jumat. Taktanggung-tanggung, kuliah S2 Teknik Elektro ITB, khususnya yang mengambil konsentrasi Telekomunikasi memang sangat berat persyaratannya dan proses yang dilalui.

Selain lulusan Telkom ITB, kami diwajibkan mengambil beberapa MK penunjang dan kuliah bareng anak2 S1 hingga total 12 SKS lebih banyak daripada Mhs S2 biasanya (36 SKS). Ngerinya lagi, MK yang pelaksanaannya 3 SKS dihitung cuma 2 SKS, lagian di ITB jika kuliah 3 SKS maka hari ini 2 SKS, besok 1 SKS, bukan digabung sebagaimana di UGM maupun di UAD, weleh2.....Udah gitu, jam keluar-masuk kuliah betul2 ditaati sama dosen, jarang yg korupsi waktu. Hebat rek, senengnya dapat ilmu banyak, dosen berdedikasi tinggi, tapi resikonya capek...takpa, namanya sekolah emang berat.

Teringat, kami mengambil MK Dasar Sistem Komunikasi (DSK) bersama anak2 S1. Kalau di S2 bagi kami tercatat 4 SKS. Ternyata itu adalah gabungan 2 MK, Siskom Analog (2+1) dan Siskom Digital (2+1)..... so, kami kuliah 4 kali dalam seminggu hanya utk MK DSK tsb, weleh2.....

Tapi yah masih mending, walaupun kami gakmungkin masuk kategori 1 (lulusan Telkom ITB, normal wajib ambil 36 SKS, kayaknya ada 2 orang dari 15 Mhs baru), kebanyakan kami termasuk kategori 2 (takperlu Pra-S2 setahun, tapi ambil 12 SKS MK S1), kategori 3 (mesti ikut Pra-S2 selama setahun), atau kategori 4 (tidak ketrima walau Pra-S2 sekalipun).

Yah, dinikmati aja, malahne tambah pinter, emang itu yg dicari dengan cara sekolah.

Monday, August 7, 2000

Mau naik Kereta; nunggu 12 jam

Cerita sedih saat awal-awal di Bandung.

Saat itu selesai urusan registrasi dan cari kost selesai, saya pulang sendirian ke Jogja karena Pak Rusydi ada mampir saudara. Saya mau naik kereta ekonomi di Kiara Condong, karena memang itulah yang tergambar saat itu cara mudah mencapainya.

Saya datang pukul 10 pagi, ternyata jadwal keretapi ke Jogja (Kahuripan, Bandung-Kediri) adanya jam 10 malam......Mau jalan2 dulu ngabisin waktu, bingung taktahu mana-mana, ke rumah temen/saudara, gak ada..

Alamak akhirnya mesti nunggu 12 jam di stasiun kayak orang hilang. Baca koran banyak capek, tidur gakbisa, gonta-ganti kursi aja ngilangin rasa jenuh...Begitulah cerita 12 jam menunggu kereta.

Hunting kost, sedapetnya tp bagus

Cerita cari kost di sadang serang
Cari kost segera, itulah dalam benak kami ketika sudah positif registrasi. Maknanya besok selepas 17 Agustus 2000 kuliah dah dimulai, saya mesti dah ke Bandung dan dah punya tempat tinggal.

Disaat bingung, berdua dengan Rusydi kami tertarik dengan salah satu tempelan iklan liar di kampus tentang ”menerima kost putra, Sadang Serang”. Kita catat dan kita tanya orang dimanakah alamat rumah itu berada. Tanya sopir angkot Cicaheum-Sadang Serang, serasa jauhhh banget nggak nyampe2. Tahu2 angkot berhenti, penumpang turun semua, oh ternyata ini terminal Sdg serang ya. Alhamdulillah, ternyata rumah kost dah keliatan dari terminal, deket banget.

Harga nggakboleh nego, kalo nggak salah Rp 1,2 juta/tahun/kamar. Bagi kita sangat mahal, tapi kita nggak punya alternatif lain, lagian lumayan bagus kok. Okelah akhirnya kita sepakat ambil 2 kamar di lantai 2 bersebelahan.

Enaknya kost ini, kalo mau ke ITB, terminal di depan rumah, mesti dapat tempat duduk, nggak menggantung di pintu.

Friday, August 4, 2000

Alhamd ketrima beasiswa BPPS

Hingga beberapa hari menjelang registrasi Mhs Baru S2 ITB, belum ada pengumuman dari Depdiknas Jakarta maupun dari ITB tentang pengumuman penerima beasiswa BPPS (Beasiswa Program Pasca Sarjana).

Saya, Rusydi Umar, dan Suhendra bingung bukan kepalang bagaimana jika sampai batas waktu akhir pendaftaran pengumuman itu juga belum ada kejelasan. Pakai biaya sendiri, jelas takkuat dan duit darimana. Mau minta dibayarin UAD, kami masih dosen baru tentu tidak diijinkan. Sementara kalau Pak Mushlihuddin yang mendaftar belakangan dan memang sedari awal mengajukan biaya dari UAD ya takda masalah, tinggal registrasi ulang aja.

saat pendaftaran dibuka selama 4 hari, senin-kamis kalo taksalah, berdasar informasi yg didapat dari sumber di Dikti Depdiknas Jakarta, walaupun keakuratannya juga tidak tahu seberapa, Pak Hendra dan pak Rusydi sudah bisa nyimpen lega hati, kerana nama mereka katanya ada dalam list penerima beasiswa Dikti, waduh....maknanya dari 4 orang tinggal saya sendiri yang belum jelas nasibnya.

Seolah masih mengalamai pertaruhan nasib, saya meminjam uang UAD utk bayar SPP dengan janji; jika keterima BPPS maka jadi sekolah dan pinjaman dikembalikan, jika tidak keterima maka tidak jadi sekolah.

Akhirnya, mereka ber-3 berangkat ke Bandung utk registrasi bisa dengan senyum manis, sementara saya dengan senyum kecut.

Alhamdulillah, puji syukur pada-Mu ya Allah, registrasi hari terakhir saya baru berangkat ke Bandung (dengan harapan dengan berjalannya waktu segera ada keputusan), ternyata pagi itu baru saja ditempel pengumuman penerima beasiswa Dikti, alhamdulillah saya salah satu diantaranya....

alhamdulillah jadi sekolah S2 beneran akhirnya diriku

Thursday, June 22, 2000

Pelatihan Manajemen Laboratorium

Hari ini mengikuti Pelatihan Manajemen Laboratorium bersama-sama dengan dosen dan laboran se-UAD di Kampus I.

Alhamdulillah, dapat menjadi ajang silaturahmi dan perkenalan dengan sesama staf UAD yang selama ini saya masih kurang banyak mengenal.

Secara materi pelatihan, hal ini sangat berguna karena dalam semester ini memang saya banyak berkecimpung di Lab, banyak banget MK praktikum yang saya tangani, baik Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, Fisika, Pendidikan Fisika, Ilmu Komputer, dll

Tuesday, June 6, 2000

Diterima S2 Elektro ITB

Alhamdulillah, dapat surat bahwa saya diterima sbg mahasiswa S2 Teknik Elektro ITB, konsentrasi Sistem Informasi Telekomunikasi.

Padahal dari ujian tulis merasa nggak bisa jawab, apalagi saat wawancara dengan ketua program (Pak Suhartono Tjondronegoro) saya merasa orang paling bodoh dan taktahu apa2.

Apa mungkin memang yang dipilih yang bodoh2 ya hehehe.

Yang belum pasti adalah keputusan diterima-tidaknya permohonan beasiswa BPPS belum ada, jadi ya masih belum gembira betul.

Monday, May 15, 2000

Bingung, Interview S2 UGM bersamaan Ujian Tulis ITB

Bingung, itulah yang saya alami saat ini....

S2 UGM dah lulus ujian, tinggal interview, tinggal selangkah, jadi peluangnya besar. Tapi kok UGM lagi, nanti ketemu dosen yang itu-itu lagi, jalan2 juga cuma jogja lagi. Dah gitu, ntar sekolah masih sambil ngajar.

S2 ITB belum juga ujian tertulis (belum tentu lolos), dah gitu jika lolos ada hadangan lagi berupa interview. Tapi asyik, kuliah di ITB, kampus engineering terbaik di Indonesia, asyiknya lagi: dosen baru, temen2 baru, suasana baru, daerahnya dingin, bebas tugas dari kwajiban ngajar, asyik pokoknya.

Ditimbang-timbang kalo suruh milih jika pasti keterima dua-duanya, ya jelas milih ITB lah....

Setelah berpikir panjang dan diskusi panjang juga dengan Pak Widodo (dekan FTI), akhirnya saya memilih untuk membuka peluang dengan mengikuti ujian tertulis ITB dibanding interview UGM.

Bismillah, mudah2an ini pilihan tepat dan terbaik bagi diriku di mata Allah, amien3x

Wednesday, May 10, 2000

Ujian Tertulis S2 Elektro UGM...... Alhamd Lulus

Tak ingat pasti tanggal, tapi kalo gaksalah bulan Mei 2000.

Ujian tertulis S2 Elektro UGM.... Soalnya kok susah ya, trus njawabnya gimana tuing-tuing..... Kok kayaknya dulu S1 belum dapat materi yang beginian ya, atau pas saya mbolos (itu mah biasa saya lakukan) atau pas kuliah saya tertidur (itu mah juga sering saya lakukan) heheh....

Tapi alhamdulillah, mungkin panitia tahu niat saya, walaupun bodoh tapi niatnya mulia untuk mencari ilmu lagi....

alhamdulillah akhirnya pada suatu ketika pengumuman itu ada, saya dinyatakan lolos ujian tertulis dan tinggal ujian wawancara.... selangkah lagi jadi mahasiswa pasca sarjana (keliatan tua gini).

Sunday, April 30, 2000

Daftar S2 UGM dan ITB

Pendaftaran S2 (gelombang 1) UGM dan ITB yang sedianya ditutup 31 Maret akhirnya diperpanjang jadi 30 April.

Saya coba daftar dua-duanya, berkas diantar langsung. Sedang ITB hanya di-pos-kan saja (disertakan bukti slip transfer pembayaran pendaftaran di Bank). Syarat lain adalah copy legalisir ijazah S1, transkrip nilai, surat ijin rektor, dan CV.

Tinggal nunggu ujian tertulis dan interview. Kayak ngapa ya susahe daftar sekolah S2....Semoga Allah berikan kemudahan dan kelancaran semuanya, amien.

Friday, March 31, 2000

Belum 2 bulan jadi dosen, mau sekolah S2 ???

Jadi dosen UAD baru terhitung 1 Feb 2000, belum juga dua bulan (pada bulan Maret), diajak temen untuk daftar S2.

S2 ???
Awalnya saya gak tertarik sama sekali, kuliah S1 Elektro aja setengah mati, masak mau setengah mati lagi dengan mengambil S2..... Jangan-jangan, setengah tambah setengah jadinya mati beneran hehe.

Teringat saat itu dosen baru yang semangat ngajak sekolah adalah Pak Suhendra (TKimia). Dia pengin daftar S2 TKimia ITB.... Baru tahu juga diriku yang bodoh ini, ternyata ada tawaran beasiswanya. Terbayang sekolah dapat uang, wah senengnya..... akhirnya mau mau mau sekolah lagi....

Terbuka pikiranku, saya sadar walau susah, khan dah ambil profesi sebagai dosen, maka kuliah S2 adalah tuntutan profesi. Akhirnya diriku semangat juga untu daftar sekolah S2.

Saya pilih Elektro UGM (ambil form langsung dan bayar di Pasca Sarjana UGM) dan juga yang lebih penting adalah daftar Elektro ITB (form bisa di-download gratis di internet).

Bismillah,
sekolah lagi semoga tambah pinter, tambah pengalaman, semakin pede ngajar, dan membawa penuh berkah, amien.....

Wednesday, February 2, 2000

Mengenal temen2 dosen UAD

Ada rapat perdana oleh FTI (Fakultas Teknologi Industri) dalam rangka menyambut kami para dosen baru di lingkungan FTI.

Nama-nama dosen yang baru adalah;
1. Elektro-Wahyu Sapto Aji, S.T. (S1 TE UGM 92)
2. Elektro-Sunardi, S.T. (S1 TE UGM 94)
3. Kimia-Maryudi, S.T. (S1 T.Nuklir UGM 92, sedang S2 TKim UGM)
4. Kimia-Endah Sulistyawati (S1 T.Kimia UGM, sedang S2 TKim UGM)
5. Industri-Hani Rochmanudin (S1 T.Industri UII)
6. Informatika-Taufiq Ismail (S1 T. Informatika UAD)

Nama-nama pejabat FTI saat itu;
1. Drs. Widodo, M.Si. (Dekan)
2. Drs. Muchlas, M.T. (Pembantu Dekan I)
2. Ir. Tri Budiyanto (Pembantu Dekan II)
3. Mushlihuddin, S.T. (Pembantu DEkan III)
4. Drs. Wahyu Pujiyono, M.Si. (ketua Jurusan T. Informatika)
5. Rusydi Umar, S.T. (Sekretaris Jurusan T. Informatika)
6. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. (Ketua Jurusan T. Industri)
7. Martomo Setiawan, S.T., M.T. (Ketua Jurusan T. Kimia)
8. Drs. Abdul Fadlil, M.T. (Ketua Jurusan T. Elektro)

Nama-nama dosen senior, diantaranya;
1. Dra. Siti Salamah
2. Erna Astuti, S.T., M.T.
3. Imam Santosa, S.T.
4. Ir. Siti Jamilatun
5. Eko Aribowo, S.T.
6. Endah Utami, S.T.
7. Siti Mahsanah, S.Tp
8. Annie Purwani, S.Tp.

Tuesday, February 1, 2000

Mulai jadi dosen di UAD

Aktif jadi dosen UAD

Sejak 1 Feb 2000 saya resmi menjadi dosen Teknik Elektro UAD, walaupun masih masa percobaan. Saat itu Dosen Tetap TE baru 3 orang; Drs. Muchlas, M.T., Drs. Abdul Fadlil, M.T., dan Mushlihuddin, S.T.

Pada tahun ini dosen baru TE ada 2, yaitu Sunardi, S.T. (dari TE UGM 94) dan Wahyu Sapto Aji, S.T. (dari TE UGM 92)

Waktu itu Teknik Elektro masih ada di Kampus 1 Jl Kapas, Semaki. Karena banyaknya mahasiswa akibat perunbahan IKIP Muhammadiyah ke Universitas Ahmad Dahlan, maka beberapa bangunan IKIP Negeri yang persis di sebelahnya saat itu disewa UAD.

Mata Kuliah yang saya pegang ("ampu") satu-satunya adalah Dasar Sistem Telekomunikasi untuk mahasiswa semester 2 (angkatan 1999).

Selebihnya saya membantu di banyak praktikum sebagai asisten dosen di beberapa lab dan praktikum dari berbagai jurusan (Elektro, Informatika, Industri, Fisika, Ilmu Komputer).

Saturday, January 1, 2000

ASBUMI (Asrama Budi Mulia) Condong Catur

Mas Mahfudz Sholihin (kakak santri V, dosen ekonomi UGM) dapat tawaran sekolah S2 ke Australi. Kita dapat berkah, rumah kontrakan di Perumnas Condong Catur diserahkan untuk kita tempati karena sudah dibayar. Daripada empet2an di Budi Mulia, akhirnya kita ngungsi ke kontrakan tersebut.

Alhamdulillah, kita namakan asrama Asbumi (Asrama Budi Mulia), yang nempati para veteran-veteran di kampusnya masing2 karena dah semester tua tapi belum juga lulus, atau para pengangguran (dah selesai kuliah tapi belum dapat kerja), tapi ada juga dosen Ustadzi Hamzah (ushuludin IAIN) dan calon dosen Elektro UAD (Sunardi) hehehe