Sunday, February 2, 1992

Lihat kecelakaan, ngeri dan lari......

Seingat saya saat kelas 2 SMA, saat Ahad sore balik dari kampung menuju kost di selatan SMA, naik sepeda.

Saat itu di perempatan terminal Sragen, saya yang datang dari arah utara mau masuk perempatan, dikagedkan dengan suara "brakkk..."....tabrakan telah terjadi antara truk gandeng dengan motor yang dinaiki seorang bapak dan ibu (istri/ibunya?). Tangisan pilu lantas mengiringi : "ibu..... ibu...."

Taklebih dari 25 meter saya melihat kejadian tersebut pakai mata kepala sendiri.....bukan menolong, saya malah kabur, hati ini perih, menangis, lalu saya pergi meningggalkan tempat tersebut, mengayuh sepeda sekuat tenaga, seperti kesetananan...

Sesampaianya di kost, saya menenangkan diri dengan apa yang terjadi, sedemikian ngeri saya melihat kecelakaan, takutt......

Saya pikir dalam.... apa mungkin saya mau neruskan cita-cita jadi dokter, lihat kecelakaan saja takut, lihat darah saja takut, lihat orang mati saja takut.... gimana mau nolong kalo takut...

"pikir ulang apa cita-citamu" begitu kata hatiku.