Friday, September 11, 1998

Efek KP; Setelah lulus mau kerja apa?

Berat kerja di perusahaan, apalagi di Jakarta. Terpikir utk melirik profesi dosen.

Salah satu hikmah yang saya didapatkan saat KP adalah melunturnya keinginan saya untuk kelak bekerja di perusahaan. Terbayang pagi berangkat, sore pulang. Pekerjaan itu-itu saja, serasa kurang dinamis. Kok rasanya hidup monoton banget jadinya.

Kerja di kota besar seperti Jakarta? Wah, takterbayang betapa lebih beratnya. Di perusahaan yang tersedia dalam satu kompleks dengan perumahan saja serasa jenuh, apalagi jika harus naik kendaraan. Bahkan banyak cerita, karena tiap hari macet, kerja di Jakarta tak jarang yang berangkat pagi setelah Shubuh dan pulang dari kantor setelah Maghrib. Berangkat sebelum matahari terbit, pulang setelah matahari tenggelam. Meninggalkan rumah saat anak masih tidur, pulang sampai rumah anak sudah tidur....wah, gak nyaman banget kalo hidup seperti itu.

Sering berpikir, trus setelah lulus mau berprofesi jadi apa. Entah datangnya darimana, muncul keinginan untuk menjadi akademisi/dosen aja. Profil dosen dalam benak saya waktu itu diantaranya adalah; waktu fleksibel, tidak harus berangkat jam7 pagi dan pulang jam5 sore, tidak terlalu birokratis, atasan kajur/dekan/rektor yang sewaktu-waktu bisa dijabat bergantian (bukan seperti bos dan anak buah di perusahaan), merdeka secara penilaian dan akademis pada umumnya, kelak bisa sekolah lagi bahkan di luar negeri (bisa jalan2 dong hehehe), dan masih banyak lagi kelebihannya.

Kekurangan dosen yang terbayang adalah gajinya kecil. Tapi buru2 terjawab, pegawai negeri pun gajinya juga kecil, semua juga bisa pada hidup. Lagian, sebesar apapun gaji tetep kurang, yang penting bagaimana kita mensyukuri dan rizki Allah tidak terlalu sempit jika kita mau berusaha.... kayaknya dah mantep jadi dosen nih. Yah bismillah, kalo ada kesempatan jadi dosen, saya jadi dosen aja ah....

No comments:

Post a Comment